Liputan6.com, Polewali Mandar: Lantaran dianggap stres, seorang ayah dipasung anaknya selama delapan tahun lebih di tengah hutan di Polewali Mandar, Sulawesi Barat. "Ayah mengalami gejala stres berat akibat dikeroyok sekelompok pemuda karena masalah sepele, belasan tahun silam," kata Aco tentang ayahnya, Samad, Sabtu (9/4).
Diduga, akibat pengeroyokan itu kepala Samad terkena benturan benda keras. Sejak itu, ayah delapan anak itu menunjukkan perilaku aneh. Akhirnya, Samad yang kerap menghilang dari rumah dipasung agar tidak mengganggu orang lain.
Aco tak pernah membawa Samad ke rumah sakit atau dokter ahli jiwa karena tidak mempunyai biaya. Selain itu, letak rumahnya juga jauh dari rumah sakit jiwa.
Saat dijenguk sejumlah warga dan wartawan, Samad sudah bisa menjawab semua pertanyaan dengan lancar dan tenang. Bahkan, Samad yang hanya bisa bahasa Mandar itu fasih menceritakan silsilah keluarga besarnya. Ia juga sempat menceritakan sejumlah pengalaman paling berkesan selama hidupnya.
Samad mengaku malu sehingga ingin bebas dari pasungan. Namun, ia tak berdaya karena salah satu kakinya masih dipasung di atas sebilah papan.(ADI/SHA)
Diduga, akibat pengeroyokan itu kepala Samad terkena benturan benda keras. Sejak itu, ayah delapan anak itu menunjukkan perilaku aneh. Akhirnya, Samad yang kerap menghilang dari rumah dipasung agar tidak mengganggu orang lain.
Aco tak pernah membawa Samad ke rumah sakit atau dokter ahli jiwa karena tidak mempunyai biaya. Selain itu, letak rumahnya juga jauh dari rumah sakit jiwa.
Saat dijenguk sejumlah warga dan wartawan, Samad sudah bisa menjawab semua pertanyaan dengan lancar dan tenang. Bahkan, Samad yang hanya bisa bahasa Mandar itu fasih menceritakan silsilah keluarga besarnya. Ia juga sempat menceritakan sejumlah pengalaman paling berkesan selama hidupnya.
Samad mengaku malu sehingga ingin bebas dari pasungan. Namun, ia tak berdaya karena salah satu kakinya masih dipasung di atas sebilah papan.(ADI/SHA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar