Selasa, 12 April 2011

Mesin Perang Canggih Unjuk Gigi di Libia

Liputan6.com, Jakarta: Krisis politik di Libia tak hanya menyajikan drama kekerasan dan kesedihan namun juga mempertunjukkan teknologi persenjataan mutakhir dari pasukan koalisi Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis. Serangan ke titik-titik vital pertahanan negeri yang dipimpin Muammar Khadafi ini melibatkan pesawat tempur, helikopter, kapal induk, hingga peluru kendali supercanggih Tomahawk. Ini dia mesin-mesin perang itu.

Pasukan sekutu melibatkan pesawat supermodern Siluman Stealth B-2 Spirit, jet penyerang darat Tornado GR4 yang dipersenjatai rudal Storm Shadow, Eurofighter Typhoons yang dipersenjatai rudal dari udara ke udara AMRAAM dan ASRAAM rudal dari udara ke darat Paveway, pesawat Mirage 2000 dengan rudal penghancur kendaraan lapis baja, dan jet tempur Rafale. 

Selain pesawat tempur supercanggih, serangan ke Libia ini didukung kapal-kapal perang perusak berpeluru kendali kelas Arleigh Burke dan kapal induk modern di antaranya kapal induk Charles de Gaulle yang membawa 20 pesawat dan helikopter tempur. 

Negara adikuasa Amerika Serikat kembali mengandalkan Rudal Tomahawk untuk membuka serangan ke kubu Muammar Khadafi. Peluru kendali atau Rudal supercanggih Tomahawk (diambil dari nama kapak perang suku Indian) dilibatkan dalam pertempuran sejak 1986. Tomahawk juga dipakai AS untuk menggempur Irak dan Afghanistan (1991-2001). 

Kecanggihan Tomahawk produk AS ini di antaranya terbang dengan kecepatan di bawah suara 885 km/jam. Rudal ini dengan dorongan mesin jet selalu terbang mengikuti kontur permukaan daratan dengan ketinggian tetap 30 meter. Tujuannya untuk menghindari deteksi radar musuh. Tomahawk mencapai target dengan tuntunan JPS hingga ketepatan sasaran tembak 91 persen. Jarak tembak sasaran Tomahawk mencapai 2.500 km. Ketika mencapai sasaran, Tomahawk akan memperbandingkannya lebih dulu dengan memori melalui kamera foto digital yang berada di bagian bawah Rudal.  

Rudal Tomahawk yang harga per buahnya berkisar antara Rp 540 juta hingga Rp 9 miliar/buah ini memiliki bodi yang cukup langsing, panjang 5,56 meter dan diameter 0,52 meter. Bobotnya mencapai berat total 1.900 kg.   

Sementara Libia hingga kini masih mengandalkan pertahanan udara pada pesawat-pesawat tempur lamanya yang disebut-sebut siap menghadapi gempuran pasukan koalisi. Di antaranya ada 374 pesawat tempur yang layak perang, seperti Mirage F-1E, MiG-25 Foxbat, MiG-23 Flogger, dan MiG-21 Fishbed yang lebih tua. 

Sementara itu rudal-rudal Libia juga siap menyambut seperti SA-6 Gainful/SA-8 Gecko, SA-3 Goa dan SA-2 Guideline. Sistem rudal antipesawat SA-5A Gammon (rudal antipesawat yang bisa mencapai ketinggian sekitar 40 km dan jangkauan mendekati 300 km), SA-7 Grail khusus untuk menghadapi pesawat yang terbang rendah. Kecepatan maksimalnya bisa mencapai 2.000 km/jam dengan jangkauan 5 km.
http://tekno.liputan6.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar