Sabtu, 09 April 2011

NATO Sesali Serangan Udara pada Oposisi Libya


BRUSSELS – Ketua NATO Anders Fogh Rassmussen mengungkapkan penyesalannya atas serangan udara sekutu yang menewaskan oposisi Libya. Rassmussen menyebut serangan tersebut sebagai insiden yang patut disayangkan.

“Ini merupakan insiden yang patut disayangkan. Saya sangat menyesal atas hilangnya nyawa dalam serangan tersebut,” ujar Rassmussen seperti dikutip AFP, Sabtu (9/4/2011).

Rassmussen mengeluarkan pernyataannya tersebut sehari setelah serangan yang diklaim oposisi telah menewaskan dua pejuang oposisi, dua petugas medis, dan enam orang lainnya hilang. Serangan tersebut terjadi di dekat kota penghasil minyak Brega.

Sekjen NATO mengutarakan penyesalannya dalam saluran televisi NATO beberapa jam setelah wakil komandan operasi NATO di Libya, Laksamana Muda Russel Harding dari Inggris, menolak meminta maaf atas insiden serangan udara tersebut.

Laksama Harding mengatakan sekutu tidak menyadari jika pasukan oposisi menggunakan tank untuk melawan pasukan Khadafi. Dia juga mengatakan sulit membedakan kedua belah pihak di jalan antara kota Brega dan Ajdabiya.

“Situasi di lapangan sangat tidak pasti. Beberapa waktu lalu tank digunakan oleh pasukan Khadafi untuk menyerang warga sipil,” ujar Rassmussen.

Rasmussen menekankan NATO menjalankan operasi di Libya sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan PBB yang mengesahkan penggunaan pasukan untuk melindungi warga sipil.

“Inilah mengapa peralatan militer kami juga bisa digunakan untuk menyerang warga sipil, namun kami pastikan kami akan melakukan yang terbaik agar korban warga sipil bisa dihindari,” pungkas Rasmussen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar