Selasa, 13 Maret 2012

Fenomena NARKOBA



“Narkoba"

Kenikmatan Sesaat, kesengsaraan Abadi
Sering kita kita lihat di TV-TV maupun kita dengar di Radio-radio penangkapan mau­pun penggerebekan orang-orang yang menge­dar­kan “Narkoba” yang dilakukan oleh pihak kepolisian. Mungkin akan muncul bermacam pertanyaan dalam diri kita dari tayangan ter­sebut, “ Apakah“Narkoba”­ ­itu? Mengapa mes­­­­ti ditangkap orang yang mengedarkannya? Dan masih banyak lagi yang tersembunyi da­lam benak kita rasa penasaran yang terpendam dalam dada. Apalagi bagi anak-anak muda yang masih mencari identitas diri, dan mem­punyai rasa keingintahuan yang dalam. Aki­batnya penayangan penangkapan pengedar “Narkoba” di TV-TV tidak hanya sebagai pela­jaran bahwa“Narkoba” itu tidak baik, tetapi malah sebaliknya akan muncul rasa penasaran bagaimana bentuknya“Narkoba” itupena­saran bagaimana rasanya, dan celakanya keinginan untuk mencoba “Narkoba”begitu besar.
Mungkin maksud dari penayangan itu ada­lah untuk pelajaran bagi kita semua walaupun seringkali justru menjadi ajang promosi “Narkoba” itu sendiri. Yang perlu kita perha­tikan dari semua penayangan itu, seharusnya diimbangi dengan penjelasan dan penerangan mengenai “Narkoba” itu sendiri. Sayangnya antara penayangan dan penyu­luhan “Narkoba” yang ada tidaklah seimbang..
“Narkoba” atau sering disebut NAPSA a­da­lah singkatan dari narkotika, psikotropika zat dan adiktif lainnya. Istilah “Narkoba” men­cuat atau ramai dibicarakan di Indonesia ketika seorang pengusaha muda meninggal dirumah artis terkenal dan penyebabnya adalah over dosis penyalahgunaan “Narkoba” pada tahun 1992. Penyalahgunaan “Narkoba” di Indone­sia sebetulnya sudah ada sejak tahun 1969, bahkan pada waktu itu hampir segala macam “Narkoba” digunakan tidak hanya ter­batas opi­oida..
Proses Terjadinya Penyalahgunaan “Narko­ba”
1. Faktor Individu
* Ingin tahu rasanya atau ingin coba-coba.
* Ingin diterima atau masuk kelompok ter­tentu.
* Ingin menunjukkan kebebasan atau kede­wasaan atau ikut mode.
* Ingin memperoleh kenikmatan dari efek obat
* Ingin menghilangkan rasa sakit atau keti­daknyamanan yang dirasakan dan percaya bahwa obat dapat mengatasi segala persoalan.
* Ingin mencapai ketenangan yang maksimal.
* Ingin protes atau menyampaikan rasa tidak puas terhadap sistem atau nilai sosisal yang berlaku.
* Ingin mendapat perhatian orang tua.
2. Faktor Lingkungan
* Tinggal dilingkungan peredaran atau pe­makaian “Narkoba” .
* Bersekolah di lingkungan yang rawan pe­nyalahgunaan obat.
* Bergaul dengan para pengedar dan pema­kai.
* Kurangnya kontrol sosial masyarakat ter­hadap penyalahgunaan “Narkoba” .
* meningkatnya mobilitas dan komunikasi para remaja.
* Peranan keluarga yang kurang harmonis.
* Peranan pergaulan atau kelompok sebaya (peer’s group).
Secara terperinci faktor penyebab penya­lahgunaan “Narkoba” dapat dilihat dalam bagan berikut :

Faktor Predisposisi

Faktor Kontribusi

1.Gangguankepribadian
2. Kecemasan
3. Depresi
4. Kondisi kelu­ar­ga
4.1 Keutuhan Ke­lu­ar­ga
4.2 Kesibukan o­rang tua
4.3 Hubungan inter­personal

Faktor Pencetus

Pengaruh teman Ke­­lompok + “Narkoba”
Penyalahgunaan“Narkoba”
Penyalahgunaan“Narkoba”
Ketergantu ngan“Narkoba”
Ketergantungan“Narkoba”
Gejala Dini Penderita yang Menyalahguna­kan “Narkoba” .
1. Tanda Fisik
* Kesehatan fisik menurun.
* Badan kurus, lemah dan malas.
* Nafsu makan menurun
* Suhu badan tidak teratur
* Pernafasan lambat dan dangkal.
* Pupil mata mengecil
* Tekanan darah menurun.
* Kejang otot.
* Kesadaran makin lama makin menurun.
* Warna muka biru.
2. Tanda-tanda di Rumah
* Berubah pola tidur
* Berubah emosi
* Bohong
* “Bokek”
* Berubah sikap dan perilaku
* Ditemukan obat-obatan, kertas timah, jarum suntik, korek api dikamar atau didalam tas.
3. Tanda-tanda di Sekolah
* Bodoh
* Bolos
* Bangkang
* Berubah Perilaku
* Beser
Ciri-ciri Remaja Berpotensi Penyalahgunaan “Narkoba” :
* Malas
* Mogok
* Melamun
* Merokok
* Minder
* Mental Terganggu
Gangguan / Kerusakan Organ Tubuh akibat Penyalahgunaan “Narkoba” .
1. Otak.
· Perdarahan Otak

Kokain,LSD

· Gangguan Jiwa
Metamfetamin (sabu), MDMA (ekstasi), LSD, Alkohol, Thinner, morfin, ganja, kokain, heroin (putau), amfetamin
· Matinya Sel saraf

Thinner

· Kejang
Metamfetamin (shabu), heroin (putau), MDMA (ekstasi), LSD, morfin, amfetamin, kokain.
2. Gigi/Mulut
· Gigi Keropos

Thinner

· Kanker Mulut
Ganja
3. Jantung
· Gangguan Jantung
Amfetamin, metamfetamin (shabu), MDMA (ekstasi), morfin, heroin, (putau), kokain, alkohol
· Hipertensi
Morfin. MDMA (ekstasi), LSD, thinner, heroin (putau), kokain, amfetamin, metamfetamin (shabu)
4. Ginjal
· Gagal Ginjal
Amfetamin, metamfetamin, MDMA, kokain, morfin, alkohol, thinner, ganja, LSD, heroin
· Matinya sel Ginjal
thinner
5. Janin
· Abortus

Kokain, amfetamin,metamfetamin,MDMA

· Keterbelakangan mental
Alkohol.
6. Sumsum Tulang
· Gangguan produksi Sel Darah Merah
thinner
· Pertumbuhan Terhambat

Morfin, heroin,thinner

7. Mata
· Pupil Membesar

Amfetamin,metamfetamin, MDMA,LSD

· Kebutaan
thinner
· Gangguan penglihatan
kokain
8. Tenggorokan/Paru
· Gangguan pernafasan
kokain
· Kanker Paru
ganja
· Paru Bengkak
Morfin, heroin,
· Rusaknya selaput lendir
thinner
9. Payudara
· Kanker
Alcohol
10. Pembuluh Darah
· Pecahnya pembuluh darah

Amfetamin,metamfetamin,MDMA

11. Hati
· Gangguan hati (sirosis)
alkohol
· Rusaknya sel hati

Kokain, MDMA, thinner

12. Saluran Pencernaan
· Kanker usus, Gangguan lambung
alkohol
· Perdarahan usus
thinner
13. Organ Reproduksi
· Impotensi

Heroin, morfin, alkohol, thinner


Upaya Pencegahan Penyalah­gunaan “Narko­ba”

v Upaya secara Umum
· UU Narkotika, UU Psikotropika dan UU Alkohol disempurnakan dan beru­saha diterapkan dengan sungguh-sung­guh.
· Tindakan tegas, sangsi hukum, perlu ditingkatkan bagi mereka yang tidak ber­tanggung jawab (pengedar dan sindikat)
· Upaya penyuluhan untuk membang­kitkan “public awarness” (kewas­pa­daan masyarakat) agar lebih diting­katkan lagi dan dilakukan secara pro­fesional.
· Peran serta masyarakat perlu kembali digalakkan; koordinasi; pembinaan or­ga­nisasi sosial kemasyarakatan ini perlu ditata kembali, agar tercipta iklim parti­sipasi aktif dan dan keber­samaan.
· Pembinaan remaja untuk lebih diting­katkan.
· Peran serta ulama-ulama besar penga­ruhnya bagi keberhasilan penanggula­ngan “Narkoba” .
v Upaya dalam Keluarga
  • Kehidupan beragama dirumah tangga perlu diciptakan dengan suasana rasa kasih sayang (silaturrahmi) antara a­yah-ibu-anak. Penelitian ilmiah telah membuktikan bahwa anak/remaja yang dibesarkan dalam keluarga yang tidak religius, resiko anak untuk terlibat penyalahgunaan“Narkoba” jauh lebih besar daripada anak yang dibesarkan dalam keluarga yang religius. (Stinnet, J.DeFrain, 1987; Hawari, 1990)
  • Perlu ditanamkan kepada para rema­ja/a­nak sedini mungkin bahwa penya­lahgunaan “Narkoba”haram hukum­nya menurut agama islam
  • Peran dan tanggung jawab orang tua amat penting bagi keberhasilan pence­gahan penyalahgunaan “Narkoba” yai­tu:
ü Orang tua di rumah (ayah dan Ibu), ciptakan suasana rumah tangga yang harmonis (sakinah), tersedia waktu dan komunikasi dengan anak, hindari pola hidup konsumtif, beri teladan yang baik sesuai dengan tuntunan agama.
ü Orang tua di sekolah (bapak dan ibu guru), ciptakan suasa­na/kon­disi proses belajar mengajar yang kondusif bagi anak didik agar men­­jadi manusia yang berilmu dan beriman.
ü Orang tua dimasyarakat (tokoh masyarakat, agamawan, pejabat, pengusaha dan aparat), ciptakan kondisi lingkungan sosial yang sehat bagi perkembangan anak/re­maj. Hindari sarana dan peluang agar anak/remaja tidak terje­bak/ter­jerumus dalam penyalahgu­naan“Narkoba” .
v Upaya Pribadi
· Perdalam keilmuan agama dengan sung­guh-sungguh dan suasanakan dalam kehidupan sehari-hari kehidu­pan beragama.
· Berani menolak tawaran untuk menyalahgunakan “Narkoba” .
· Atasi masalah dengan cara yang benar.
· Pahami diri anda, terima dan hargai apa dan siapa diri anda.
· Pelihara ketahanan fisik dan mental.
· Kembangkan potensi diri.
· Biasakan untuk selalu rileks.
· Salurkan hobi anda dengan kegiatan yang positif
· Latihan fisik dan berolahraga.
· Perbanyak membaca untuk menambah wawasan.
· Lakukan rekreasi yang sehat dan bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar